"Pekerja seks komersial adalah pahlawan keluarga karena mereka umumnya bekerja untuk menghidupi keluarga. Dalam kondisi itu, tidak manusiawi jika tempat pelacuran ditutup"
Pernyataan tersebut kini sedang menjadi perbincangan hangat masyarakat, dan menuai kritik. Bahkan sampai membuat salah seorang anggota masyarakat menulis surat terbuka kepada pembuat pernyataan tersebut.
Pernyaatan yang baru hangat menjadi perbincangan tersebut adalah pernyataan Bupati Kendal tentang pandangannya terhadap PSK. Seperti dilansir detik.com Bupati kendal juga menyampaikan bahwa menutup lokalisasi akan menyebabkan merebaknya penyakit kelamin.
"Selain tidak manusiawi, dengan ditutupnya lokalisasi akan menimbulkan persoalan baru, yaitu menambah kemiskinan dan merebaknya penyakit kelamin. Pasalnya, kemungkinan para PSK itu akan mangkal di jalan-jalan bila lokalisasi ditutup,” kata Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, Kamis (23/1/2014).
Bertolak belakang dengan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki pandangan yang berbeda mengenai keoptimisannya dalam memberantas pelacuran. Walikota Surabaya tersebut menegaskan bahwa perlahan namun pasti, lokalisasi prostitusi di kotanya akan ditutup semua.
"Di kita lokalisasi ada lima, saya sudah tutup tiga," katanya seusai menjadi pembicara Series Seminar bertajuk Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang yang digagas Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, di Salemba, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Risma begitu panggilan akrab Walikota Surabaya tersebut juga tegas menargetkan pertengahan 2014 nanti lokalisasi terbesar di Surabaya yakni Dolly, sudah ditutup pula.
Meski diakui bahwa banyak demo dan desakan dari berbagai pihak, bahkan dari Jakarta, agar mengurungkan niat penutupan tempat pelacuran, perempuan yang akrab dipanggil Risma itu menegaskan takkan gentar. Begitu agung cita-cita mulia untuk mengangkat harkat kaum hawa Walikota Risma berkata "Saya rela mati demi ini," seperti diberitakan metrotvnews.com. [dak-kokam.or.id/detik/metro]
Astaghfirullohhaladzim...apapun alasannya,pelacuran adalah perbuatan maksiat yg harus di berantas :(
ReplyDeleteemang gak ada cra lain untuk mencari nafkah dgn cara melacur ,, apakah mereka akan mati kelaparan jika tidak melacur,, sungguh pandangn yg sngt sempit sekali bupati kendal pandangn yg sngnt kebalik dari norma2 kehidupan dan norma agama
ReplyDeleteDua-duanya mengatasnamakan kemanusiaan... Niat bupati Kendal memang baik, tapi mungkin pandangannya kurang luas. Jika hanya alasan kemiskinan dan penyakit kelamin maka masih ada solusinya. Berikan mereka ketrampilan, pengayoman, atau modal.
ReplyDeleteBu Risma orang yang justru sangat dekat, simpatik dengan PSK bisa menyimpulkan lebih bijak. Mempertahankan pekerjaan mereka tidak lantas memperbaiki ekonomi keluarga PSK, bahkan justru persoalan2 yang jauh lebih mudharat muncul. Semoga Bu RIsma senantiasa dibukakan mata hatinya, diberikan kekuatan dan istiqomah.