foto : wasathon |
Seperti dilansir wasathon.com dalam acara rutin yang digelar Freedom Institute, Jakarta (18/2/2014) ini Zuhairi Misrawi berpandangan bahwa sosok ideal menteri agama yang menurutnya harus sosok yang mendukung pluralisme.
Dalam acara tersebut, Zuhairi Misrawi juga mengaku kalau dirinya memang secara khusus ditugaskan oleh PDIP untuk fokus terhadap isu pluralisme dan isu-isu keagamaan. Terkait dengan tema yang diangkat, Zuhairi mengatakan bahwa pijakan keberagamaan, PDIP selalu mendasarkan geraknya pada Pancasila 1 Juni 1945 “Waktu itu Bung Karno dengan tegas mengatakan ketuhanan dengan berkeadaban, perbedaan tidak boleh menciptakan diskriminasi” Katanya.
Dalam diskusi itu, hadir pembicara lain seperti Kastorius Sinaga (Partai Demokrat), Baron Basuning (Gerindra), juga Andy Yentriyani (Komnas Perempuan).
Dalam diskusi itu, hadir pembicara lain seperti Kastorius Sinaga (Partai Demokrat), Baron Basuning (Gerindra), juga Andy Yentriyani (Komnas Perempuan).
Sebelumnya oleh islampos.com diberitakan dalam seminar nasional Ahlul Bait Indonesia (ABI) di Gedung Sucofindo Jakarta (08/11/2013), dengan tema “Kepahlawanan dan Nasionalisme Untuk Manusia Indonesia Seutuhnya; Peringatan Hari Pahlawan Nasional dan Asyuro Imam Husein”, Zuhairi Misrawi sebagai salah satu panelis mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia mengatakan “Orang-orang Israel Yahudi mengambil Mekkah boleh-boleh saja, karena dulu di Mekkah dan Madinah ada banyak gereja dan sinagog,” (kokamedia/wasathon/islampos)