Ironis, Banser NU dikenal kerap melindungi umat nasrani dalam perayaan natal namun terhadap sesama muslim sendiri bertindak sebaliknya, intoleran. Puluhan orang yang yang terindikasi sebagai Banser NU menganiaya KH Syihabuddin usai mengisi pengajian Maulid Nabi.
Seperti dilansir kompasislam.com Kejadian ini berawal saat warga masyarakat dan kaum muslimin Wonosobo berencana mengadakan pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Bowongso Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), pada hari Minggu (19/1/2014).
Rencananya, pemateri yang diminta warga Wonosobo untuk mengisi pengajian akbar hari Minggu itu adalah KH Zaenal Arifin selaku pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Arifiyyah Medono Pekalongan Jateng dan KH Syihabuddin pengasuh pondok pesantren (ponpes) Al Hadits Wonoboyo Temanggung. KH Zaenal Arifin mengisi pengajian pada Minggu pagi, sedangkan KH Syihabuddin menyampaian materi pengajiannya pada Minggu malam harinya.
Namun, sebelum pengajian itu berlangsung, panitia pengajian mendapatkan ancaman dari GP Ansor dan Banser NU. Karena panitia merasa kondisinya aman dan kondusif, akhirnya pengajian tersebut jadi digelar. Terlebih, warga masyarakat Wonosobo juga mendukung dengan sepenuhnya jika pengajian tersebut tetap dilangsungkan dan Kyai Syihab tetap mengisi pengajian.
Namun, baru sekitar 1,5 kilometer perjalanan pulang dari tempat pengajian, mobil Toyota Kijang B 403 XF yang dinaiki pengasuh Ponpes Al-Hadits Wonoboyo Temanggung itu dihadang dan dihentikan paksa oleh massa yang mengenakan atribut Banser NU yang berjumlah sekitar 400 orang. KH Syihabudin mengalami luka di bagian pelipis kiri setelah mobil Mobil toyota kijang super bernomor polisi B 403 XF yang ditumpanginya dirusak sekitar pukul 00.15 WIB [islamlagi/kompasislam]