Gagasan Kokamisasi Santri : Sekali Merengkuh Dayung - KOKAMEDIA
Headlines News :
Home » , » Gagasan Kokamisasi Santri : Sekali Merengkuh Dayung

Gagasan Kokamisasi Santri : Sekali Merengkuh Dayung

Written By Jurnalis on Tuesday, March 11, 2014 | 3:37 AM

Sabtu, 8 Maret 2014 santri Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah mengikuti Di klatsar KOKAM (Pendidikan dan Latihan Dasar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) yang diselenggarakan oleh KOKAM Bambanglipuro. Keikutsertaan santri ini bukan menjadi hal yang tanpa dasar.

Gagasan kokamisasi santri ini merupakan ide yang sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Apa saja tujuan dari kokamisasi santri ini ? Berikut wawancara redaksi kokamedia kepada Ustadz Budi Nurastowo Bintriman, Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah.

Apa yang melatarbelakangi kokamisasi santri Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah ?

Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti Musyarawah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul di Blawong, Jetis. Ada salah seorang tokoh Pemuda Muhammadiyah yang pada waktu itu memaparkan, bahwa kader (pemuda) muhammadiyah cenderung stagnan secara kuantitas, namun tidak untuk KOKAM. Menurutnya KOKAM memiliki kader yang cenderung naik. Sehingga dari hal itu, saya berkesimpulan KOKAM sebagai persemaian kader, memiliki sisi yang menarik minat pemuda.

Sejauh yang kami tahu ide ini sudah diterapkan di salah satu pondok, yakni MBS Prambanan Sleman Yogyakarta. Apa tanggapan Ustadz ?

Format kokamisasi santri di pondok kami adalah kokam tidak sekedar menjadi kegiatan bagi santri. Namun ketika menuntut ilmu di madrasah (sekolah –red) pun santri diwajibkan menggunakan seragam loreng KOKAM, berangkat ke madrasah dan pulangnya dalam suasana militer, belajar di kelas dalam suasana militer, pada hari Jum’at dan Sabtu, sehingga pribadi mereka ditempa dalam kedisiplinan dan jiwa patriotik. Jika memang di pondok pesantren lain demikian, itu hal bagus. Berarti hal ini bukan menjadi asumsi pribadi saya. Maka wacana KOKAM masuk dalam Pondok Pesantren, perlu dihamparkan karpet merah. Hal ini tentu akan mengoptimalkan peran KOKAM sebagai persemain kader persyarikatan dari sisi manapun.

Di Pondok Pesantren ini ada MTs dan MA, apakah semua akan dikokamkan ?

Dilihat dari segi usia, tentu saja tidak. Di pondok Pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah ini yang dikokamkan adalah yang tingkat aliyah saja (Madrasah Aliyah). Hal ini selain karena postur tubuh santri tingkat MTs cenderung masih kecil, walaupun ada beberapa yang sudah layak masuk KOKAM yang kelas IX. Namun, kokamisasi santri ini sekaligus menjadi pembeda antara santri tingkat tsanawiyah dan aliyah, sehingga santri memiliki kebanggaan tersendiri ketika naik ke tingkat aliyah. Jadi, selain sebagai persemaian kader, kokamisasi santri ini juga bisa menambah daya tarik madrasah aliyah.

Kenapa KOKAM, kenapa bukan unsur Muhammadiyah yang lain ?

Seperti saya sampaikan tadi, KOKAM adalah tempat persemaian kader. Banyak kelebihannya namun tetap ada kekurangannya juga. Kekurangan yang sebenarnya masih bisa kita atasi. Yakni secara kualitas. Dalam beberapa event di lingkungan pesantren, AUM, dan Pimpinan Daerah, saya (selalu) menjumpai personil KOKAM ini cenderung semakin samar fungsinya, semisal menjadi (maaf) “Parking Man” atau tukang parkir. Hal ini sah-sah saja, namun harus dipandang itu sebagai sebagian fungsi dari KOKAM, sebagian fungsi kecil saja. Seorang kader KOKAM, hendaknya bisa menjadi kader berkualitas dalam bidangnya masing-masing : ada yang ahli tarjih, paham pengobatan nabawi, organisatoris dan advokasi atau fungsi-fungsi strategis dalam dakwah lainnya. Mengingat kemampuan masing-masing personil berbeda-beda maka dalam hal ini tidak harus di atas mimbar.

Terakhir, apa pesan Ustadz untuk seluruh pembaca khususnya kepada Anggota KOKAM ?


Kokamisasi santri ini adalah langkah sekali merengkuh dayung, dua atau tiga pulau terlampaui. KOKAM sebagai persemaian kader bisa tambah optimal dengan masuk di dunia pendidikan (pesantren). Di sisi lain, bagi madrasah bisa menjadi salah satu cara menarik santri, juga membentuk perangai yang baik. Kokamisai santri atau pelajar, juga bisa berfungsi untuk meredam potensi tawuran antar pelajar sekolah-sekolah Muhammadiyah. Kedua hal itu tentunya bisa menjadi jawaban bagi peran KOKAM agar semakin leluasa dan intelek gerak dakwahnya, untuk menjawab tantangan abad ke-dua Muhammadiyah dan mengawalnya. KOKAM selain sigap dan cakap, juga intelek dan sholeh. Wallahu a’lam. 
Share this article :
Comments
0 Comments

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Random Post

 
KOKAMEDIA
Copyright © 2012. KOKAMEDIA - All Rights Reserved
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah, Jurnalism enthusiast.
Proudly powered by Blogger Theme modif from : Creating Website
KOMANDO KESIAPSIAGAAN ANGKATAN MUDA MUHAMMADIYAH